Sabtu, 03 Maret 2012

Diabetes, Gejala Penyakit Kronis



MAKASSAR, FAJAR -- Kelebihan dalam mengonsumsi karbohidrat atau zat gizi lainnya, akan menimbulkan beragam penyakit. Kelebihan gula misalnya, maka akan menimbulkan penyakit gula atau disebut diabetes.

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis. Penyakit ini ditandai peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh sehingga organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Sebagian orang mungkin belum paham apa itu insulin. Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah atau kadar gula dalam darah.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Makbul Aman SpPD, menjelaskan, insulin dibutuhkan untuk mengubah atau memproses karbohidrat, lemak dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin ini berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

Meningkatnya jumlah penderita diabetes ini disebabkan pola hidup masyarakat yang cenderung tidak sehat. Seperti pola makan yang tidak sehat, istirahat, dan olah raga yang tidak teratur. Oleh karena itu, ditekankan agar mengikuti pola hidup sehat dan berolahraga rutin untuk mencegah terjadinya diabetes.

Dokter Makbul Aman menambahkan, salah satu penyebab terjadinya diabetes adalah faktor makanan. Indonesia, saat ini menempati ranking ke -4 penderita diabetes. Selain makanan, open nutrisi juga salah satu faktor penyebab terjadinya diabetes pada seseorang.

"Diabetes ini sebenarnya terbagi dua, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Untuk tipe 1 ini, biasanya disebabkan oleh keturunan dan lingkungan. Sedangkan tipe 2 disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat," kata Makbul saat ditemui FAJAR, Jumat 2 Maret.

Pada penderita diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Kadar gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang lain.

Lebih lanjut dokter Makbul mengatakan, sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis).

Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum (penderita diabetes ) adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut terutama pada anak-anak. Pernapasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah.

Bau napas penderita tercium seperti bau aseton. Tanpa pengobatan, penderita bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam. Bahkan setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe I bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius.

Masih kata dokter Makbul, penderita diabetes tipe 2 bisa tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering kencing dan haus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar