Sabtu, 03 Maret 2012

Hukum: Bank Sulselbar Dinilai Boros


MAKASSAR, FAJAR -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sulsel telah merampungkan audit terhadap Bank Sulselbar. Hasilnya, ada beberapa temuan yang mengindikasikan BPD boros.

Indikasi yang dimaksud termasuk adanya Jamsostek yang bisa membebani keuangan PT Bank Sulselbar. "Selain itu, ada juga beberapa pembayaran lebih tinggi suku bunga, PPH dan sebagainya. Ada beberapalah. Tadi ada 17 permasalahan cuma saya tidak hapal persis angka," kata Kepala BPK Perwakilan Sulsel, Cornell Syarif, kepada wartawan usai penyerahan hasil pemeriksaan ke pihak pemprov Sulsel.

Cornell mengatakan, ada beberapa temuan yang dinilai membebani Bank Sulselbar. Namun menurut dia, tidak ada yang sifatnya PPK.

"Kalau menyangkut PPK, kalau secara nyata uang penyertaan lalu disalahgunakan. Tapi kalau operasional cenderung ke perbaikan sistem mereka. Misalnya ini pemberian kredit, terlalu besar suku bunga yang dari pada yang ditetapkan," katanya.

Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan, memang ada beberapa temuan yang harus segera ditindaklanjuti. "Kita audit kinerja. jadi lebih ke operasionalnya," katanya.

Selain itu, ada juga tindak lanjut hasil pemeriksaan beberapa waktu lalu. Khususnya penyelewengan di Pasang Kayu. "Yang lama misalnya di Pasangkayu. Ada permasalahan di sana belum optimal tindaklanjutnya," katanya.

Menurut Cornell, pemeriksaan BPK terhadap Bank Pembangunan Daerah (BPD) tidak hanya dilakukan di Sulsel. Cornell mengatakan, pemeriksaan ini berlangsung secara nasional. "Sekarang hasilnya kita serahkan ke masing-masing," katanya.

BPK sendiri kata Cornell melakukan pemeriksaan BPD untuk melihat apakah mereka beul-betul bisa berperan dalam perkembangan pembangunan. Tidak hanya di Makassar saja. Ada harapan kata dia agar BPD bisa berperan lebih baik.   "Makanya kita akan rutin lakukan pemeriksaan, bagaimana agar BPD memperbaiki manajemen. Kalau masalah ditemukan, saya harap BPD bisa secepatnya mengatasi permasalahan itu. Tapi yang terpenting bagaimana BPD bisa berperan lebih baik sebagai bank pembangunan daerah," jelas Cornell.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar